Pneumonia, penyakit infeksi yang menyerang paru-paru, merupakan ancaman serius bagi anak-anak, terutama di usia balita. Penyakit ini dapat menyebabkan kesulitan bernapas, demam tinggi, dan bahkan kematian jika tidak ditangani dengan tepat.
Mengenal Lebih Dekat Pneumonia
Pneumonia disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur yang menyerang alveoli, kantung udara kecil di paru-paru. Infeksi ini menyebabkan peradangan dan pengumpulan cairan di alveoli, sehingga menghalangi oksigen masuk ke aliran darah.
Gejala Pneumonia pada Anak
Gejala pneumonia pada anak dapat bervariasi tergantung pada usia dan penyebabnya. Berikut beberapa gejala yang umum terjadi:
- Demam tinggi:Â Suhu tubuh anak bisa mencapai 38 derajat Celcius atau lebih.
- Batuk:Â Batuk bisa kering atau berdahak, bahkan disertai suara mengi.
- Kesulitan bernapas:Â Anak mungkin mengalami sesak napas, napas cepat, atau napas berbunyi.
- Nyeri dada:Â Anak mungkin mengeluh nyeri saat bernapas atau batuk.
- Lemas dan lesu:Â Anak tampak tidak bersemangat dan mudah lelah.
- Kehilangan nafsu makan:Â Anak mungkin menolak makan atau minum.
- Muntah dan diare:Â Gejala ini bisa terjadi pada beberapa anak.
Faktor Risiko Terjangkit Pneumonia
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko anak terjangkit pneumonia, antara lain:
- Usia:Â Bayi dan anak-anak di bawah usia 5 tahun lebih rentan terhadap pneumonia.
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah:Â Anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti anak yang menderita HIV/AIDS atau anak yang sedang menjalani kemoterapi, lebih mudah terinfeksi.
- Paparan asap rokok:Â Asap rokok dapat merusak paru-paru dan meningkatkan risiko infeksi.
- Malnutrisi:Â Anak yang kekurangan gizi lebih rentan terhadap penyakit infeksi, termasuk pneumonia.
- Kebersihan yang buruk:Â Kebersihan yang buruk dapat meningkatkan risiko infeksi.
- Kurangnya imunisasi:Â Imunisasi dapat melindungi anak dari berbagai penyakit, termasuk pneumonia.
Pencegahan Pneumonia pada Anak
Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah pneumonia pada anak:
- Memberikan ASI eksklusif:Â ASI mengandung antibodi yang dapat melindungi bayi dari infeksi.
- Menyusui anak hingga usia 2 tahun:Â ASI terus memberikan nutrisi dan antibodi yang penting bagi anak.
- Memberikan imunisasi:Â Imunisasi dapat melindungi anak dari berbagai penyakit, termasuk pneumonia.
- Menjaga kebersihan:Â Mencuci tangan secara teratur, membersihkan rumah dengan baik, dan menghindari kontak dengan orang yang sakit dapat mengurangi risiko infeksi.
- Memberikan makanan bergizi:Â Makanan bergizi membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak.
- Menghindari asap rokok:Â Asap rokok dapat merusak paru-paru dan meningkatkan risiko infeksi.
- Menjaga suhu ruangan:Â Suhu ruangan yang terlalu dingin atau terlalu panas dapat meningkatkan risiko infeksi.
Pengobatan Pneumonia pada Anak
Pengobatan pneumonia pada anak tergantung pada penyebabnya. Jika disebabkan oleh bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik. Jika disebabkan oleh virus, pengobatan biasanya bersifat suportif, seperti pemberian obat pereda demam dan batuk.
Jika anak mengalami gejala pneumonia, segera hubungi dokter. Sementara menunggu kedatangan dokter, Anda dapat memberikan pertolongan pertama, seperti:
- Memberikan banyak cairan:Â Cairan membantu mengencerkan dahak dan memudahkan anak bernapas.
- Memberikan obat pereda demam:Â Obat pereda demam dapat membantu menurunkan suhu tubuh anak.
- Menjaga anak tetap tenang:Â Kecemasan dapat memperburuk gejala pneumonia.
- Menghindari asap rokok:Â Asap rokok dapat memperparah gejala pneumonia.
Deteksi dini pneumonia sangat penting untuk mencegah komplikasi yang serius. Segera bawa anak ke dokter jika Anda melihat gejala pneumonia.