Anak dibawah 5 tahun memiliki kerentanan terhadap penyakit, terutama disebabkan oleh virus ringan karena proses kekebalan tubuh anak diusia tersebut masih berkembang. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa anak juga dapat mengalami penyakit berat.
Apa saja yang harus diterapkan supaya anak tidak mudah sakit ?
- Imunisasi, Dengan dilakukannya imunisasi maka dapat menambah kekebalan tubuh anak terhadap penyakit, Maka dari itu perlu dilakukan imunisasi secara teratur dan tidak terlewat jadwalnya, Lalu bagaimana jika jadwal imunisasi terlewat karena suatu lain hal ?, Tenang saja anak dapat mengikuti program imunisasi ganda yang diselenggarakan oleh pemerintah.
- Perhatikan Gizi Anak, Agar semakin cepat dalam membentuk sistem kekebalan tubuh pada anak maka dapat diberikan gizi yang cukup dan seimbang agar tubuh anak kuat melawan penyakit yang ada, Gizi yang diberikan yaitu berupa ASI eksklusif selama 0-6 bulan lalu MPASI sampai anak menjelang usia 1 tahun, Setelah itu anak diberikan nutrisi makanan keluarga sehari-hari hingga menjelang dewasa nanti.
- Berikan stimulasi pada anak, Dengan cara ini dapat mempercepat tumbuh kembang otak anak agar kemampuan gerak, bicara, sosialisasi dan kemandirian anak lebih baik sesuai usianya, Lalu memberikan stimulasi juga dapat terbukanya potensi tumbuh kembang sistem kekebalan tubuhnya sesuai berjalannya usia.
- Menerapkan hidup bersih dan sehat, Orang tua harus dapat mengajarkan suatu hal kegiatan yang positif agar kehidupan orang tua dan sang anak berjalan sesuai dengan keinginannya, Tetapi bukan berarti dengan cara mendikte anak tetapi dengan cara mengajari hidup bersih dan sehat, Karena mau bagaimanapun mindset anak juga terbentuk dari orang tuanya, Jika anak berada dilingkungan positif dan sang orang tua juga turut mendidik kegiatan positif, bersih dan sehat maka dapat dipastikan anak memiliki kebiasaan positif hingga dewasa nanti.
Dampak Anak Mudah Sakit
Dampak Fisik | Penjelasan |
---|---|
Pertumbuhan dan Perkembangan Terhambat | Penyakit dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan energi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. |
Kelelahan dan Lemah | Sering sakit dapat membuat anak merasa lelah dan lemah, mengganggu aktivitas sehari-hari. |
Kurang Tidur | Penyakit dapat menyebabkan anak sulit tidur atau terbangun di malam hari, memperburuk gejala penyakit dan membuat anak semakin lelah. |
Peningkatan Risiko Komplikasi | Anak yang sering sakit memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi penyakit, seperti pneumonia, meningitis, atau sepsis. |
Emosional | |
Kecemasan dan Ketakutan | Anak yang sering sakit mungkin merasa cemas dan takut saat harus pergi ke dokter atau rumah sakit, takut jarum suntik, atau takut akan rasa sakit. |
Depresi dan Kesedihan | Sering sakit dapat membuat anak merasa sedih, terisolasi, dan putus asa. |
Masalah Perilaku | Anak yang sering sakit mungkin mengalami masalah perilaku, seperti tantrum, agresi, atau menarik diri. |
Sosial | |
Keterlambatan Sekolah | Sering sakit dapat menyebabkan anak terlambat sekolah, ketinggalan pelajaran, dan kesulitan bersosialisasi dengan teman-teman. |
Isolasi Sosial | Anak yang sering sakit mungkin merasa terisolasi dari teman-teman dan keluarga karena mereka tidak dapat berpartisipasi dalam kegiatan sosial. |
Rendah Diri | Sering sakit dapat membuat anak merasa rendah diri dan tidak mampu melakukan hal-hal yang sama dengan teman-teman mereka. |
Sebagai orang tua harus lebih siap dalam memenuhi seluruh aspek yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak, Serta tidak lupa juga selalu libatkan anak dalam kegiatan positif supaya ketika dewasa nanti selain dapat membentuk kepribadian baik maka anak juga tidak mudah sakit.