Pendahuluan
Skrining kehamilan yang dilakukan secara rutin dapat membantu para ibu mencegah bayinya yang baru lahir terkena penyakit sifilis beserta komplikasinya. Hal ini ditekankan oleh kelompok dokter dari American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG).
Bahaya Sifilis Kongenital
Sifilis adalah penyakit menular seksual yang dapat ditularkan secara vertikal dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Kondisi ini disebut sifilis kongenital dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius, bahkan mengancam jiwa bayi.
Komplikasi | Penjelasan |
---|---|
Keguguran | Sifilis kongenital dapat menyebabkan keguguran pada trimester kedua atau ketiga kehamilan. |
Berat badan lahir rendah | Bayi dengan sifilis kongenital seringkali memiliki berat badan lahir rendah. |
Prematuritas | Bayi dengan sifilis kongenital dapat lahir prematur. |
Kematian bayi baru lahir | Sifilis kongenital dapat menyebabkan kematian bayi baru lahir. |
Anemia | Sifilis kongenital dapat menyebabkan anemia pada bayi baru lahir. |
Penyakit kuning | Sifilis kongenital dapat menyebabkan penyakit kuning pada bayi baru lahir. |
Pneumonia | Sifilis kongenital dapat menyebabkan pneumonia pada bayi baru lahir. |
Meningitis | Sifilis kongenital dapat menyebabkan meningitis pada bayi baru lahir. |
Osteokondritis | Sifilis kongenital dapat menyebabkan osteokondritis pada bayi baru lahir. |
Hidrosefalus | Sifilis kongenital dapat menyebabkan hidrosefalus pada bayi baru lahir. |
Katarak | Sifilis kongenital dapat menyebabkan katarak pada bayi baru lahir. |
Tuli | Sifilis kongenital dapat menyebabkan tuli pada bayi baru lahir. |
Kerusakan gigi | Sifilis kongenital dapat menyebabkan kerusakan gigi pada bayi baru lahir. |
Kelainan bentuk tulang | Sifilis kongenital dapat menyebabkan kelainan bentuk tulang pada bayi baru lahir. |
Retardasi mental | Sifilis kongenital dapat menyebabkan retardasi mental pada bayi baru lahir. |
Rekomendasi Skrining ACOG
Untuk mencegah sifilis kongenital, ACOG merekomendasikan agar ibu hamil menjalani pemeriksaan sifilis sebanyak tiga kali selama kehamilan:
- Skrining awal pada kunjungan prenatal pertama
- Skrining pada trimester ketiga
- Skrining pada saat kelahiran
Rekomendasi ini berbeda dengan pedoman sebelumnya yang menyarankan tes berbasis risiko selama trimester ketiga bagi individu hamil yang tinggal di daerah dengan tingkat sifilis tinggi dan bagi mereka yang mungkin telah terpapar sifilis selama kehamilan.
Meningkatnya Kasus Sifilis Kongenital
Laporan dari CDC menunjukkan bahwa kasus sifilis kongenital di Amerika Serikat meningkat sebesar 80% antara tahun 2018 dan 2022. Selain itu, terdapat 3.700 kasus sifilis kongenital yang dilaporkan pada tahun 2022, yang mencerminkan peningkatan sekitar 10% selama dekade terakhir.
Pentingnya Diagnosis dan Pengobatan yang Tepat Waktu
Diagnosis dan pengobatan sifilis yang tepat waktu adalah kunci untuk mengurangi angka sifilis kongenital. ACOG menekankan bahwa skrining rutin selama kehamilan merupakan salah satu langkah penting yang dapat diambil oleh dokter untuk menyelamatkan nyawa bayi.
Kesimpulan
Skrining rutin sifilis selama kehamilan sangat penting untuk mencegah sifilis kongenital dan komplikasinya. ACOG merekomendasikan agar ibu hamil menjalani pemeriksaan sifilis sebanyak tiga kali selama kehamilan. Diagnosis dan pengobatan yang tepat waktu dapat mencegah dampak buruk sifilis kongenital pada bayi.
Sumber