Stunting, kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, menjadi perhatian serius pemerintah. Di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, Dinas Kesehatan (Dinkes) menggalakkan gerakan aktif ke posyandu guna menekan angka stunting.
Penjelasan Dinkes Tanjungpinang
Kepala Dinkes Tanjungpinang, Rustam, menekankan pentingnya peran posyandu dalam upaya menekan stunting. Posyandu merupakan sarana strategis dan penting yang terletak di tengah masyarakat, sehingga aksesnya mudah dijangkau. Di posyandu, pelayanan kesehatan terintegrasi, mulai dari balita, remaja, hingga lansia.
Saat ini, terdapat 232 kader yang bertugas di 145 posyandu di Tanjungpinang. Mereka mendapat pembinaan dari Dinkes untuk menangani kasus stunting. Dinkes juga telah menyalurkan alat bantuan dari Kementerian Kesehatan berupa Antropometri yang dibagikan kepada 145 posyandu. Alat ini digunakan untuk mengukur berat badan, panjang dan tinggi badan, hingga kepala bayi.
Rustam mengimbau masyarakat untuk aktif memeriksakan kesehatan anak ke posyandu. Dengan deteksi dini dan pemantauan pertumbuhan anak secara berkala, kasus stunting dapat dicegah dan ditangani dengan lebih efektif.
Mendapatkan Apresiasi
Upaya Dinkes Tanjungpinang dalam menekan stunting mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati. Ia mengapresiasi keberhasilan Tanjungpinang dalam menekan angka stunting di tahun 2023, yang turun menjadi 15% dari 18% di tahun sebelumnya.
Kurniasih mendorong Pemkot Tanjungpinang untuk terus meningkatkan layanan kesehatan dan melengkapi fasilitas kesehatan dengan alat kesehatan yang mumpuni. Ia juga mendorong pemanfaatan dana alokasi khusus (DAK) dari pusat untuk memenuhi kebutuhan alat kesehatan di seluruh fasilitas kesehatan di Indonesia.
Kurniasih berharap Tanjungpinang dapat meningkatkan layanan kesehatan dan mencapai target nasional angka stunting sebesar 14% di tahun 2024. Ia juga mendorong Tanjungpinang untuk memiliki rumah sakit tipe A guna meningkatkan kualitas layanan kesehatan di kota tersebut.
Manfaat Menekan Stunting di Kepulauan Riau
Aspek | Penjelasan | Manfaat |
---|---|---|
Kesehatan | Stunting dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada anak, seperti gangguan pertumbuhan fisik dan kognitif, penurunan daya tahan tubuh, dan peningkatan risiko penyakit kronis. | Menekan stunting di Kepulauan Riau akan meningkatkan kesehatan anak-anak di provinsi ini, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. |
Pendidikan | Anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki prestasi akademis yang lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mengalami stunting. | Menekan stunting di Kepulauan Riau akan meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak di provinsi ini, sehingga mereka dapat mencapai potensi akademis mereka sepenuhnya. |
Ekonomi | Stunting dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi suatu negara. Anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki produktivitas yang lebih rendah di masa dewasa, sehingga mereka tidak dapat berkontribusi secara optimal terhadap perekonomian. | Menekan stunting di Kepulauan Riau akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja di provinsi ini, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. |
Sosial | Stunting dapat menyebabkan masalah sosial, seperti kemiskinan dan kejahatan. Anak-anak yang mengalami stunting cenderung berasal dari keluarga miskin dan memiliki risiko lebih tinggi untuk terlibat dalam kejahatan. | Â Menekan stunting di Kepulauan Riau akan mengurangi kemiskinan dan kejahatan di provinsi ini, sehingga dapat menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. |